Analogi dengan Warna

Pernah aku memberikan warna pada kelabu yang ia ciptakan untukmu. Tapi, ternyata warna itu tidak cukup membuat indah pelangi di langitmu.. Setidaknya, kau tetap lah menjadi cahaya untuk membantu warna yang kubuat tetap nyala walau setiap detiknya akan meredup. 

Tapi tau kah, warna dapat kita nikmati dengan mata dan membuat hidupmu lebih bervariasi dalam menangkap sebuah objek. Mungkin ada penjelasan sedikit bagaimana proses warna itu dapat kita nikmati. Cahaya dan mata adalah dua unsur yang penting dalam menikmati warna. Ketika cahaya mengenai suatu Objek maka sebagian spektrum dengan panjang gelombang tertentu diserap oleh objek dan sebagian yang
lain dipantulkan. Saat mata menangkap spektrum cahaya yang
terpantul dari objek, maka retina mata akan mengidentifikasikan warna tersebut kedalam
otak kita. Warna pada objek yang terlihat merupakan spektrum cahaya yang terpantul ke mata kita.
Jelas. Sebuah proses rumit untuk membuat sebuh teori agar kita paham apa warna tersebut yang dapat kita nikmati dengan mata lewat cahaya. Mungkin. Untuk pelangi di langitmu aku hanya membuat satu warna.

Tetapi bagaimana bisa, kau tidak menikmati warna, padahal kau memiliki sepasang dua bola mata? Dan bagaimana bisa kau tidak pernah merasa puas akan satu warna? Oh ya jelas. Alasan klasik. "Membosankan" jika hanya menikmati satu warna yang itu itu saja kau lihat setiap harinya.

Bukankah, walaupun satu, dua, tiga, ia tetap warna? Yang membutuhkan cahaya agar terus terpancar dan membutuhkan warna lain untuk dapat dipadukan agar menghasilkan warna lain. Kenapa tak kau coba? Kau hanya perlu "membuat" warna lain, selain menjadi cahaya. Bukan malah mencari warna lain hingga lupa kau adalah cahaya yang membuat warna itu bersinar.

Oktv☆

Comments

Popular Posts